Rig Amerika Bertambah, Harga Minyak Tertekan

www.idolafm.com
Harga minyak dunia ditutup lebih rendah pada penutupan perdagangan Senin menyusul rencana pengiriman minyak mentah Irak yang lebih besar, gencatan senjata antara pemberontak dan pemerintah di Nigeria, serta peningkatan jumlah rig minyak Amerika Serikat yang beroperasi.

Dari London, ICE Futures Exchange mencatat penurunan Brent untuk pengiriman Oktober sampai US$ 1,72 dan perdagangannya ditutup pada harga US$ 49,16 per barel. Sementara di New York Mercantile Exchange, harga West Texas Intermediate untuk pengiriman September turun US$ 1,47 dolar menjadi US$ 47,05.

Irak, produsen terbesar kedua OPEC akan meningkatkan ekspor minyak mentah hingga 5% dalam beberapa hari ke depan setelah Bagdad bersepakat dengan pemerintah daerah Kurdistan untuk pengiriman minyak dari tiga ladang minyak di Kirkuk. Bloomberg melaporkan, pengiriman dari tiga ladang minyak di utara Irak itu bisa naik 150.000 barel per hari.

Dari Afrika, kelompok pemberontak di Nigeria dikabarkan telah mengumumkan gencatan senjata bersyarat, dan sepakat untuk mengadakan pembicaraan dengan pemerintah negara itu setelah serangan berbulan-bulan terhadap fasilitas minyak dan gas utama.

Dalam pesan akhir pekan yang dimuat di situs Niger Delta Avengers, kelompok itu mengatakan akan "mematuhi penghentian permusuhan," dengan syarat partai yang berkuasa di negara itu berhenti melakukan apa yang disebut pelecehan terhadap warga sipil tak berdosa.

Sementara itu,  Baker Hughes, perusahaan jasa ladang minyak Amerika mengumumkan akhir pekan lalu, jumlah rig yang beroperasi di ladang-ladang Amerika naik 10 rig menjadi 406 rig, mencetak kenaikan mingguan kedelapan berturut-turut.

Postingan terkait:

Belum ada tanggapan untuk "Rig Amerika Bertambah, Harga Minyak Tertekan "

Post a Comment

Silahkan Isi Komentar, Tanggapan, Kritik atau Saran dari Anda untuk Para Pembaca Sekalian. Hindari Komentar yang Mengarah kepada Konflik SARA. Terima Kasih atas Partisipasi yang Anda Berikan kepada Kami.