BANGKO - Jais bin Sapusu (74), warga Desa Pulau Aro, Kecamatan Tabir Ulu, meninggal dunia di rumahnya sekitar pukul 12.00, kemarin (15/11). Jais adalah satu dari 328 jamaah haji asal Kabupaten Merangin, yang tiba sekitar pukul 01.30 kemarin dini hari.
Informasinya, saat tiba di Bangko, kondisi Jais dalam keadaan sehat. Bahkan kepulangannya turut disambut oleh pihak keluarga dan mengantarnya ke rumah. Sehingga sampai berita ini diturunkan, belum ada kepastian penyebab meninggalnya. Hanya saja berdasarkan laporan yang diterima Kantor Kementerian Agama (Kamenag) Merangin, Jais, meninggal karena sakit.
“Ya, kita baru saja mendapat kabar, satu orang jamaah haji yang baru tiba bersama rombongan kemarin malam, meninggal dunia di rumahnya di Desa Pulau Aro,” kata Kasubag TU Kamenag Merangin Marwan. “Informasi sementara yang kita dapatkan, jamaah haji yang meninggal tersebut karena sakit. Namun sakitnya apa, kita belum bisa pastikan,” tambah Marwan.
Sementara itu, tenaga kesehatan yang bertugas untuk mendampingi jamaah selama menunaikan ibadah haji, mengaku sangat terkejut mendapat kabar tersebut. Pasalnya, saat dicek, kondisi kesehatan almarhum dinyatakan sehat. Baik saat masih berada di Arab Saudi maupun saat tiba di Embarkasi Padang.
“Saya benar-benar tidak menyangka itu, karena kondisi terakhir yang saya lihat, beliau (Jais) dalam keadaan sehat dan tidak ada keluhan terkait kesehatannya,” ungkap Egi Sutomo, salah seorang tenaga kesehatan pendamping jamaah haji.
Bahkan, lanjut Egi, saat berada di Jedah, kondisi kesehatan Jais terlihat bugar. Sehingga almarhum dapat melaksanakan semua rangkaian ibadah haji.
“Justru kondisi terakhir ada dua jamaah haji Merangin yang saya bawa ke balai besar kesehatan jamaah haji Indonesia di Jedah, karena sakit. Tapi untuk almarhum tidak pernah ada keluhan sama sekali,” terangnya.
Sebelumnya, sebanyak 238 jamaah haji asal Kabupaten Merangin, sekitar pukul 01.30, dini hari (15/11), tiba di Kota Bangko. Pantauan Jambi Independent, rombongan jamaah kembali ke Merangin dengan menggunakan enam kendaraan bus. Jauh sebelum jamaah haji tiba, dijalur dua depan kantor Bupati Merangin, tampak ribuan warga sudah menunggu.
Mereka datang dari bebagai desa di Kabupaen Merangin, yang rata-rata menggunakan kendaraan roda empat. Kedatangan jamaah haji Merangin disambut Peltu Sekda Suhaibi. Saat turun dari mobil, warga yang sudah lama menunggu langsung menyerbu, untuk menyambut keluarga mereka.
“Tidak ada dimobil ini, mungkin dimobil yang itu,” kata salah seorang keluarga jamaah pada keluarganya yang lain.
Untuk menjaga keselamatan jamaah yang baru tiba, dari warga yang berdesak desakan, Polres Merangin dan Satpol PP Merangin menurunkan beberapa orang anggota. Mereka berupaya untuk mengamankan jamaah saat turun dari mobil.
Menurut rencananya, saat jamaah haji tiba akan diistirahatkan terlebih dahulu di tenda yang telah disiapkan oleh Pemkab Merangin. Namun, karena tenda tersebut cukup kecil, sehingga sebagian jamaah langsung dibawa keluarga mereka pulang.
“Sebenarnya kita bisa tiba di Merangin sekitar pukul 12.00. Namun yang namanya iring-iringan tentu kecepatan juga berbeda dengan bus umum biasanya. Apalagi kita bersama jamaah sampat berhenti di Plangki, Kabupaten Sijunjung, Sumatera Barat, untuk melaksanakan salat Magrib dan Isya,” Kata Kepala Kementerian Agama (Kamenag) Merangin Umar Yusuf, melalu Kasubag TU Kamenag Marwan.
Dilanjutkannya, keterlambatan rombongan jamaah haji, juga disebabkan adanya salah satu bus pembawa jamaah yang bagasinya lepas di daerah Sanamat, Kabupaten Muara Bungo. “Ada satu bus pembawa jamaah haji yang bagasinya lepas. Dan bus-bus lainnya juga ikut menunggu hingga bagasi bus tersebut selesai diperbaiki. Setelah itu baru dilanjutkan perjalanan ke Bangko, dan secara keseluruhan jamaah haji tiba pukul 01.30,” tuturnya.
Belum ada tanggapan untuk "Tiba di Rumah, Satu Jamaah Meninggal"
Post a Comment
Silahkan Isi Komentar, Tanggapan, Kritik atau Saran dari Anda untuk Para Pembaca Sekalian. Hindari Komentar yang Mengarah kepada Konflik SARA. Terima Kasih atas Partisipasi yang Anda Berikan kepada Kami.