Duku Jambi yang terdapat di areal Percandian Muarajambi seluas 2.612 hektar telah menopang kehidupan masyarakat sekitarnya setiap tahun. Saat musim Duku tiba masyarakat melakukan panen dan menjualnya baik di sekitar Kabupaten Muarojambi hingga ke kota Jambi bahkan banyak pedagang dari Palembang yang datang untuk membelinya. Tidak tanggung-tanggung pedagang dari Palembang membeli dengan cara borong/pohon. Malah menurut sumber seorang guide bernama Ahok 80% hasil panen dibeli pedagang dari Palembang.
Timbul pertanyaan – pertanyaan,
Hasil panen apakah sudah mensejahterakan masyarakat di sana ? Dan masyarakat sudah puas dengan hasil yang ada ?
Pemkab Muarojambi khususnya Dinas Perkebunan sudah berbuat apa ? Dengan Duku Palembang yang lebih terkenal ? Padahal sebagian besar Duku sebenarnya adalah hasil dari Jambi.
Sebagai insan Pariwisata maka saya mencoba mengupas dari bagaimana buah Duku ini sebenarnya dapat menarik wisatawan untuk ke Jambi dengan hasil yang satu ini. Selain buah lain yg ada seperti Durian. Kalau Thailand bisa membuat banyak perubahan genetik dari hasil pertanian yang luarbiasa kenapa Jambi tidak. Adakah orang Jambi lulusan IPB atau fakultas pertanian Univertas Jambi yang mampu membuat buah Duku Tanpa Biji misalnya atau berbuah setiap 4 bulan sekali misalnya dan Pemkab membesarkan nama Duku. Indonesia punya Mekar Sari yang menghasilkan banyak buah perubahan genetik dan kawin silang.
Hal ini butuh program ABG ARTI ABG dalam istilah tulisan ini bukan sebagaimana yang kita pikirkan, namun ABG di sini artinya Academic, Business, and Government.
kami yakin jika ABG bisa bersinergi dengan baik dalam beberapa tahun nama Duku Jambi akan mampu sebagai magnet Tourism Jambi mendatang. Mari bersama Bermimpi Duku Jambi dan Candi Muarajambi akan membesarkan nama Jambi.
Hasil panen apakah sudah mensejahterakan masyarakat di sana ? Dan masyarakat sudah puas dengan hasil yang ada ?
Pemkab Muarojambi khususnya Dinas Perkebunan sudah berbuat apa ? Dengan Duku Palembang yang lebih terkenal ? Padahal sebagian besar Duku sebenarnya adalah hasil dari Jambi.
Sebagai insan Pariwisata maka saya mencoba mengupas dari bagaimana buah Duku ini sebenarnya dapat menarik wisatawan untuk ke Jambi dengan hasil yang satu ini. Selain buah lain yg ada seperti Durian. Kalau Thailand bisa membuat banyak perubahan genetik dari hasil pertanian yang luarbiasa kenapa Jambi tidak. Adakah orang Jambi lulusan IPB atau fakultas pertanian Univertas Jambi yang mampu membuat buah Duku Tanpa Biji misalnya atau berbuah setiap 4 bulan sekali misalnya dan Pemkab membesarkan nama Duku. Indonesia punya Mekar Sari yang menghasilkan banyak buah perubahan genetik dan kawin silang.
Hal ini butuh program ABG ARTI ABG dalam istilah tulisan ini bukan sebagaimana yang kita pikirkan, namun ABG di sini artinya Academic, Business, and Government.
kami yakin jika ABG bisa bersinergi dengan baik dalam beberapa tahun nama Duku Jambi akan mampu sebagai magnet Tourism Jambi mendatang. Mari bersama Bermimpi Duku Jambi dan Candi Muarajambi akan membesarkan nama Jambi.
Belum ada tanggapan untuk "Bermimpi Duku Jambi Tanpa Biji"
Post a Comment
Silahkan Isi Komentar, Tanggapan, Kritik atau Saran dari Anda untuk Para Pembaca Sekalian. Hindari Komentar yang Mengarah kepada Konflik SARA. Terima Kasih atas Partisipasi yang Anda Berikan kepada Kami.